Sabtu, 21 Desember 2013

Yakin cuma Dia ???

Anggapan seorang laki laki yang telah mencintai seseorang dengan penuh hati akan sulit melupakan dan sulit mencari penggantinya. Dia akan terbayang semua hal tentang kekasihnya yang selama ini dia cintai. Dan ketika hubungan itu hancur, terasa sakit dan sangat menyesakkan dada. Kecewa akan sangat dirasakan saat itu. Dan kita mencoba untuk tetap tegar di depannya. Berjuang mati-matian untuk bisa mendapatkannya kembali atau mencari penggantinya???

       Siang ini, sepertinya menjadi hari yang sial bagi Arok. Tugas banyak yang numpuk dan badannya terasa capek akibat latihan futsal untuk persiapan lomba classmeeting 2 minggu yang akan datang. Namun tak jadi halangan baginya untuk terlihat kece di depan para cewek cantik yang selalu memujinya. Buktinya dengan keadaannya yang seperti itu, malah banyak cewek yang simpati untuk berlomba-lomba menolongnya. Yah mungkin dengan cara membantu mengerjakan tugasnya, menjadi supporter saat dia latihan, dan masih ada lagi. Walaupun begitu, Arok tetap tebar senyuman dan ramah pada semuanya.
       Esoknya ketika ia mau pulang, dilihatnya teman-temannya asyik nongkrong di sebelah warteg yang biasa ia nongkrong. Lalu dihampirinya.
   "tumben loe baru kesini," kata Galang sambil geser
   "iya tuh, biasanya paling awal. ngapain loe?" tambah Ardy
   "nggak apa apa sih. galau gue," kata Arok pelan
   "yaelah, masak seorang Arok galau sih? yang bener aja?" kata Ardy ngeledek
   "galau kenapa loe?" kata Arai kemudian
   "cewek gue nggak mau ketemu gue lagi"
   "loe sedang berantem sama dia?" kata Galang
   "udah putus Lang, iya nggak sih?" kata Ardy
   "bener loe. gue udah putus 2 hari yang lalu"
   "nggak usah sedihlah. lagian banyak yang naksir loe" hibur Arai
   "hey! siapa yang sedih sih?? gue cuma galau kok" bantah Arok
   "sama aja kale,"kata Galang agak keras
   "halah, udah deh. kita tunggu aja, bentar lagi loe juga pasti dapet cewek" kata Ardy
yang lain menyambutnya dengan tawaan. Akhirnya suasana berubah menjadi agak riuh.
       Paginya setelah upacara selesai, ada pengumuman kalau classmeeting akan diadakan minggu depan. Dan liburan jatuh satu minggu setelah classmeeting. Dan team Ardy pun berencana untuk latihan semaksimal mungkin, kemudian mereka rundingkan di kelas saat istirahat.
   "wah, gimana nih?" kata Ardy
   "gimana apanya?" kata Galang agak linglung
   "ya latihan kita." tambah Ardy
   "ya kita tinggal latihan kenapa?" kata Arok santai
   "maksudnya waktunya bro. tinggal berapa hari lagi?" kata Ardy
   "gimana kalau setelah pulang sekolah?" usul Arai
   "ya nggak masalah sih. yang lain bisa nggak?" kata Ardy
Arok dan Galang mengangguk.
       Setelah semua rencana tersusun, mereka berantusias untuk memulai latihan nanti sepulang sekolah. Arok dan Arai berniat menghampiri Mamad dan Ifan di kelas sebelah. Arok dan Arai langsung duduk di bangku depan bangkunya Mamad dan Ifan. Mereka lalu berunding membicarakan rencana tadi untuk meminta persetujuan dari keduanya. Di pojokan sana, diam diam Amril memperhatikan Arok. Setelah agak lama, Arok menoleh ke Amril lalu tersenyum. Amril langsung membalas senyumnya dan berbalik menghadap ke Ernil.
   "cie cie,,," goda Ernil
   "apaan sih? orang gue cuma liat bentar doang"
   "yaelah. lama juga nggak apa apa kok,"
   "eh, Ernil, kayaknya dia itu manis deh" kata Amril sambil melirik ke Arok lagi.
   "bukan cuma manis kale, dia juga termasuk cowok paling keren di kelas 2 ini"
   "bisa nggak ya? gue jadian ma dia"
   "halah, ngarep loe." kata Ernil
   "idih biarin. kali aja kesampaian." kata Amril optimis.
Setelah agak lama berunding, akhirnya Arai mendapat persetujuan dari keduanya. Kemudian Arok dan Arai pergi dari kelas itu. Dengan cepat Amril mendekati Ifan,
   "Ifan, yang tadi itu Arok ya?"
   "iya. kenapa?" jawab Ifan agak cuek
   "yaelah, cuma nanya juga"
   "iya iya, gimana?"
   "nggak sih. titip salam aja ya kalo loe ketemu lagi"
   "gitu doang?" tanya Ifan
   "ya iya. terus mau gimana lagi?"
   "nggak sekalian ngomong langsung aja?"
   "ya....gimana ya? gue yang belum siap kalo gini"
   "ya udah deh, besok loe tunggu gue di depan lapangan voli"
   "hah? ngapain?"
   "udah, tunggu aja gue di situ"
   "oke deh"
Kemudian Ifan bergegas meninggalkan kelas. Sementara Mamad hanya diam dan kembali melanjutkan membuka-buka bukunya. Amril kembali duduk di bangkunya dan kembali ngobrol dengan Ernil.


to be continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar