Nah tiba waktunya, pertandingan futsal yang akan segera dimulai. Ernil sudah berada dibarisan depan bersama Amril. Sambil teriak-teriak memberi support pada tim jagoannya, yaitu Arai, Arok, Ardy, Galang, Ifan, dan Mamad. Pertandingan segera dimulai, mereka berperan di posisi masing-masing.
"Arok !! semangat !! " teriak Amril
"semangat !! ayoo !! " tambah yang lain
"eh, loe uda jadian ma Arok belom sih ?" kata Ernil tiba-tiba
"belom lah, nggak yakin gue," jawab Amril
"lho ?? loe gimana sih ??" kata Ernil agak bingung
"ya iya, soalnya kalo diliat tuh ya, kayaknya dia gak suka ma gue"
"loe kok gitu sih ??"
"biasa aja kale, tapi gue rasa ada orang lain yang lebih care ma gue deh Nil,"
"hah ?? siapa ??" kata Ernil tambah bingung
"nggak tau, cuma kira-kira aja sih,"
Ernil hanya manggut-manggut. Pertandingan semakin seru dan persaingan semakin panas. Saling menunjukkan keahlian dan kelincahan masing-masing. Pertandingan dimenangkan oleh Tim Ardy, sontak mereka langsung tos bareng dan tebar senyum pada penggemarnya.
Setelah main pertandingan futsal, Arai langsung ijin ke kantin bersama Ernil. Mereka lalu masuk kelas untuk istirahat sejenak, Arok langsung duduk di samping Amril. Di depan ada Ifan yang masih ngobrol dengan Mamad, lalu Galang menyusulnya. Arok lalu menatap wajah Amril,
"kenapa ??" kata Amril agak malu
"loe cantik banget sihh, " rayunya
"ihh, gombal deh,"
"bener kok, gue nggak bohong,"
"masak ??" Amril masih tersipu
"yaelah, andaikan gue belom jadian ma Keyla, gue bakal nembak loe"
"wuatt ?? Keyla ?? jadi selama ini ... " gumam Amril
"loe kenapa ??" kata Arok membuyarkan lamunannya
"eh, selamat yah ?? maaf gue baru tau" katanya kemudian
"biasa aja kale,"
ternyata dugaannya selama ini benar, bukan Arok yang beneran care sama dia.
Lain halnya dengan Arai dan Ernil. Melihat Arai yang begitu menikmati makannya ia tersenyum, lalu mengambil minum dan memberikannya,
"kamu kayaknya laper banget sih,"
"hehe, tadi belom sarapan bebb," kata Arai sambil senyum manja
"Rai, denger-denger Arok uda jadian ma Keyla yah ??"
"ngapain ngomongin mereka sih bebb ?? ngomongin aku aja"
"ihh, beneran nih, gue serius, "
"iya iya, mereka uda jadian, emang kenapa sih bebb ?? loe cemburu ??"
"ya enggak lah, ngapain cemburu ?? cuma nasibnya Amril gimana ??"
"nggak apa-apa lagi, bukannya ada Ifan ??" kata Arai yang lalu minum
"hah ?? Ifan ??" kata Ernil nggak percaya
Arai hanya mengangguk kemudian melanjutkan makannya. Ernil masih bingung, "apa hubungannya Amril sama Ifan ?? bukannya Amril tu suka sama Arok ?? e, sekarangArok uda jadian sama Keyla. gimana perasaan Amril ??" gumam Ernil.
"bebb kok ngelamun sih ??" kata Arai membuyarkan lamunannya
"enggak kok, ya uda, cepet habisin, katanya belom sarapan"
"hmm, pasti mau ngajak jalan nih," tebak Arai
"boleh, kok tau sih yang ku mau, abis pulang sekolah yah ??"
"okke, aku jemput jam 5 yah ??"
Ernil mengangguk.
Amril heran kenapa ia tidak menemukan Ifan di kelas, lalu ia bergegas keluar dan akhirnya bertemu dengan Galang dan Mamad.
"Lang, loe liat Ifan nggak ??"
"loe liat nggak Mad ??" kata Galang balik tanya sama Mamad
"gak tau gue, ngapain sih ??"
"iya, ngapain sih ?? gue juga nggak tau soalnya," kata Galang ikut bingung
"ya cuma nanya aja sih, ya uda deh," kata Amril sambil pergi
"kenapa sih ??" Mamad tanya ke Galang
"mana gue tau ??" , tiba-tiba Arok datang
"ada apa sih ??"
"nggak tau," jawab Galang dan Mamad serempak. Arok langsung diam.
Ardy datang ,,,,
"kok pada diem sih ??"
"nggak apa-apa, ke kantin yuk," ajak Galang
"Arai kayaknya masih disana deh," kata Ardy
"betah amat tuh anak di kantin, " kata Arok
"kalo mau ke kantin buruan aja lah, gue udah laper," kata Mamad
mereka berempat langsung menuju kantin. Sementara Amril masih mencari Ifan, sejenak ia berhenti di depan perpustakaan. "kok gue jadi khawatir gini ya sama Ifan, kayaknya gue yakin dia yang care ma gue deh," gumamnya. Tak lama setelah ia mau beranjak, Ifan keluar dari perpustakaan.
"Ifan ?? ternyata loe disini,"
"emang kenapa ??"
"gue tuh dari tadi nyari loe,"
"nyari gue ?? kenapa ??"
"emm, ya gue nyari loe, gue ..... "
Ifan langsung menarik tangan Amril dan mengajaknya pergi. Amril hanya diam dan mengikuti, ia hanya ingin tau apa yang akan dilakukan Ifan padanya. apakah dugaannya selama ini itu benar atau tidak ??
to be continue
maaf yahh ... agak telat nihh .... malahan telat bangett ..... soalnya tu aghi sibuk ajjja .... sok sibuk deng ... ya uda dee,, met baca ajja, moga masi nyambung ma yang kemarennn .... #havefun :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar