Selasa, 07 Januari 2014

Yakin Cuma Dia ??? 3

       Sesampainya di rumah, tiba-tiba handphone Arok bunyi dan lalu di angkatnya. Amril pun diam sejenak. Setelah selesai dimasukkannya handphone itu ke saku.
   "siapa sih? kayaknya penting"
   "nggak kok, Galang nagih janji ke gue"
   "oh, masuk dulu yuk" ajak Amril dengan modal nekad aja.
   "nggak usah deh, gue mau langsung pulang aja"
   "ya udah deh, hati-hati ya?"
   "iya, dagh" kata Arok sambil melambaikan tangan
   "dagh," Amril pun membalasnya, lalu ia masuk.
Semalaman Amril nggak bisa tidur. Betapa ia tidak menyangka bakal dekat dengan Arok secepat itu. Namun ada keraguan juga, ia merasa ada yang lain yang lebih memperhatikannya. Namun perasaan itu ia abaikan. Ia lebih memperhatikan yang ia idamkan selama ini, kenapa enggak kalau udah di depan mata?
       Dengan rasa penuh percaya diri, Arai memberanikan diri menyatakan perasaannya di rumah Ernil saat sedang istirahat belajarnya,
   "Ernil, loe tau nggak sih perasaan gue ke loe?"
   "ya enggak lah, aneh loe." kata Ernil dengan perasaan agak malu
   "asal loe tau, gue suka sama loe," kata Arai dengan tampang serius
   "yaelah, jangan bohong deh loe,"
   "gue nggak bohong Nil, gue beneran suka sama loe"
   "loe yakin Rai? nggak salah orang?"
   "ya enggak lah Nil, loe mau nggak jadi cewek gue?"
dengan tersenyum Ernil pun mengangguk. Arai langsung memeluknya dengan penuh rasa bangga bisa mendapatkan Ernil. Ernil merasa berbunga-bunga hatinya saat itu juga, nggak menyangka Arai bakal ngungkapin perasaan ke dia.
       Saat pelajaran olahraga, kebetulan Arok and the geng sedang duduk di bawah pohon dekat lapangan voli. Ernil buru-buru menghampiri Arai dengan membawa lap dan minuman dingin yang kemudian diberikannya kepada Arai. setelah itu ia duduk di sebelah Arai.
   "ciye,,ada yang jadian diem-diem nih" goda Galang
   "kita nggak diem-diem kok, udah dari kemaren" kata Arai
   "loe ngiri ya Lang?" kata Ardy kemudian
   "sebenernya iya sih, tapi mau gimana lagi? siapa yang mau sama gue?"
   "yaelah jangan putus asa gitu dong,"kata Arok menghibur
   "eh Arok, loe kan udah deket tuh sama si Amril, napa nggak loe gebet aja?" kata Galang mengalihkan topik pembicaraan
   "bener juga loe. kenapa nggak loe gebet aja si Amril?" imbuh Ardy
   "nggak ah, gue nggak mau buru-buru. iya kalau Amril suka ma gue, kalau enggak?" kata Arok sambil menyaku tangannya.
   "bukannya dia mau loe anter pulang?" kata Mamad
   "ya iya,"
   "nah, kesempatan loe tuh buat ngambil simpatinya" kata Galang
   "bentar deh, gue pikirin dulu"
yang lain pun diam. Galang, Ardy, dan Mamad cabut ke kantin. Arai asyik ngobrol sama Ernil. Arok langsung berdiri dan menatap ke Ifan yang sedari tadi hanya diam melamun.
   "Fan, ke kantin yuk"
   "eh, loe duluan aja deh. entar gue nyusul"
   "ya udah, gue duluan ya? mau nyusul Galang dan yang lain"
   "iya deh," Arok pun pergi.
Arai lalu menoleh ke Ifan,
   "loe kenapa Fan?"
   "iya, dari tadi ngelamun aja" tambah Ernil
   "nggak kok, nggak apa-apa."
   "tapi kayaknya loe sedang mikir sesuatu deh"
   "nggak apa-apa kok. eh gue cabut dulu ya" kata Ifan sambil bergegas
   "ya uda deh,"
Lalu Arai melanjutkan ngobrolnya dengan ernil. sampai bel masuk berbunyi mereka baru masuk ke kelas masing-masing.



to be continue,
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar