aRni_kuDhet
Selasa, 08 April 2014
Sabtu, 08 Maret 2014
Yakin Cuma Dia ??? 4
Nah tiba waktunya, pertandingan futsal yang akan segera dimulai. Ernil sudah berada dibarisan depan bersama Amril. Sambil teriak-teriak memberi support pada tim jagoannya, yaitu Arai, Arok, Ardy, Galang, Ifan, dan Mamad. Pertandingan segera dimulai, mereka berperan di posisi masing-masing.
"Arok !! semangat !! " teriak Amril
"semangat !! ayoo !! " tambah yang lain
"eh, loe uda jadian ma Arok belom sih ?" kata Ernil tiba-tiba
"belom lah, nggak yakin gue," jawab Amril
"lho ?? loe gimana sih ??" kata Ernil agak bingung
"ya iya, soalnya kalo diliat tuh ya, kayaknya dia gak suka ma gue"
"loe kok gitu sih ??"
"biasa aja kale, tapi gue rasa ada orang lain yang lebih care ma gue deh Nil,"
"hah ?? siapa ??" kata Ernil tambah bingung
"nggak tau, cuma kira-kira aja sih,"
Ernil hanya manggut-manggut. Pertandingan semakin seru dan persaingan semakin panas. Saling menunjukkan keahlian dan kelincahan masing-masing. Pertandingan dimenangkan oleh Tim Ardy, sontak mereka langsung tos bareng dan tebar senyum pada penggemarnya.
Setelah main pertandingan futsal, Arai langsung ijin ke kantin bersama Ernil. Mereka lalu masuk kelas untuk istirahat sejenak, Arok langsung duduk di samping Amril. Di depan ada Ifan yang masih ngobrol dengan Mamad, lalu Galang menyusulnya. Arok lalu menatap wajah Amril,
"kenapa ??" kata Amril agak malu
"loe cantik banget sihh, " rayunya
"ihh, gombal deh,"
"bener kok, gue nggak bohong,"
"masak ??" Amril masih tersipu
"yaelah, andaikan gue belom jadian ma Keyla, gue bakal nembak loe"
"wuatt ?? Keyla ?? jadi selama ini ... " gumam Amril
"loe kenapa ??" kata Arok membuyarkan lamunannya
"eh, selamat yah ?? maaf gue baru tau" katanya kemudian
"biasa aja kale,"
ternyata dugaannya selama ini benar, bukan Arok yang beneran care sama dia.
Lain halnya dengan Arai dan Ernil. Melihat Arai yang begitu menikmati makannya ia tersenyum, lalu mengambil minum dan memberikannya,
"kamu kayaknya laper banget sih,"
"hehe, tadi belom sarapan bebb," kata Arai sambil senyum manja
"Rai, denger-denger Arok uda jadian ma Keyla yah ??"
"ngapain ngomongin mereka sih bebb ?? ngomongin aku aja"
"ihh, beneran nih, gue serius, "
"iya iya, mereka uda jadian, emang kenapa sih bebb ?? loe cemburu ??"
"ya enggak lah, ngapain cemburu ?? cuma nasibnya Amril gimana ??"
"nggak apa-apa lagi, bukannya ada Ifan ??" kata Arai yang lalu minum
"hah ?? Ifan ??" kata Ernil nggak percaya
Arai hanya mengangguk kemudian melanjutkan makannya. Ernil masih bingung, "apa hubungannya Amril sama Ifan ?? bukannya Amril tu suka sama Arok ?? e, sekarangArok uda jadian sama Keyla. gimana perasaan Amril ??" gumam Ernil.
"bebb kok ngelamun sih ??" kata Arai membuyarkan lamunannya
"enggak kok, ya uda, cepet habisin, katanya belom sarapan"
"hmm, pasti mau ngajak jalan nih," tebak Arai
"boleh, kok tau sih yang ku mau, abis pulang sekolah yah ??"
"okke, aku jemput jam 5 yah ??"
Ernil mengangguk.
Amril heran kenapa ia tidak menemukan Ifan di kelas, lalu ia bergegas keluar dan akhirnya bertemu dengan Galang dan Mamad.
"Lang, loe liat Ifan nggak ??"
"loe liat nggak Mad ??" kata Galang balik tanya sama Mamad
"gak tau gue, ngapain sih ??"
"iya, ngapain sih ?? gue juga nggak tau soalnya," kata Galang ikut bingung
"ya cuma nanya aja sih, ya uda deh," kata Amril sambil pergi
"kenapa sih ??" Mamad tanya ke Galang
"mana gue tau ??" , tiba-tiba Arok datang
"ada apa sih ??"
"nggak tau," jawab Galang dan Mamad serempak. Arok langsung diam.
Ardy datang ,,,,
"kok pada diem sih ??"
"nggak apa-apa, ke kantin yuk," ajak Galang
"Arai kayaknya masih disana deh," kata Ardy
"betah amat tuh anak di kantin, " kata Arok
"kalo mau ke kantin buruan aja lah, gue udah laper," kata Mamad
mereka berempat langsung menuju kantin. Sementara Amril masih mencari Ifan, sejenak ia berhenti di depan perpustakaan. "kok gue jadi khawatir gini ya sama Ifan, kayaknya gue yakin dia yang care ma gue deh," gumamnya. Tak lama setelah ia mau beranjak, Ifan keluar dari perpustakaan.
"Ifan ?? ternyata loe disini,"
"emang kenapa ??"
"gue tuh dari tadi nyari loe,"
"nyari gue ?? kenapa ??"
"emm, ya gue nyari loe, gue ..... "
Ifan langsung menarik tangan Amril dan mengajaknya pergi. Amril hanya diam dan mengikuti, ia hanya ingin tau apa yang akan dilakukan Ifan padanya. apakah dugaannya selama ini itu benar atau tidak ??
to be continue
maaf yahh ... agak telat nihh .... malahan telat bangett ..... soalnya tu aghi sibuk ajjja .... sok sibuk deng ... ya uda dee,, met baca ajja, moga masi nyambung ma yang kemarennn .... #havefun :)
"Arok !! semangat !! " teriak Amril
"semangat !! ayoo !! " tambah yang lain
"eh, loe uda jadian ma Arok belom sih ?" kata Ernil tiba-tiba
"belom lah, nggak yakin gue," jawab Amril
"lho ?? loe gimana sih ??" kata Ernil agak bingung
"ya iya, soalnya kalo diliat tuh ya, kayaknya dia gak suka ma gue"
"loe kok gitu sih ??"
"biasa aja kale, tapi gue rasa ada orang lain yang lebih care ma gue deh Nil,"
"hah ?? siapa ??" kata Ernil tambah bingung
"nggak tau, cuma kira-kira aja sih,"
Ernil hanya manggut-manggut. Pertandingan semakin seru dan persaingan semakin panas. Saling menunjukkan keahlian dan kelincahan masing-masing. Pertandingan dimenangkan oleh Tim Ardy, sontak mereka langsung tos bareng dan tebar senyum pada penggemarnya.
Setelah main pertandingan futsal, Arai langsung ijin ke kantin bersama Ernil. Mereka lalu masuk kelas untuk istirahat sejenak, Arok langsung duduk di samping Amril. Di depan ada Ifan yang masih ngobrol dengan Mamad, lalu Galang menyusulnya. Arok lalu menatap wajah Amril,
"kenapa ??" kata Amril agak malu
"loe cantik banget sihh, " rayunya
"ihh, gombal deh,"
"bener kok, gue nggak bohong,"
"masak ??" Amril masih tersipu
"yaelah, andaikan gue belom jadian ma Keyla, gue bakal nembak loe"
"wuatt ?? Keyla ?? jadi selama ini ... " gumam Amril
"loe kenapa ??" kata Arok membuyarkan lamunannya
"eh, selamat yah ?? maaf gue baru tau" katanya kemudian
"biasa aja kale,"
ternyata dugaannya selama ini benar, bukan Arok yang beneran care sama dia.
Lain halnya dengan Arai dan Ernil. Melihat Arai yang begitu menikmati makannya ia tersenyum, lalu mengambil minum dan memberikannya,
"kamu kayaknya laper banget sih,"
"hehe, tadi belom sarapan bebb," kata Arai sambil senyum manja
"Rai, denger-denger Arok uda jadian ma Keyla yah ??"
"ngapain ngomongin mereka sih bebb ?? ngomongin aku aja"
"ihh, beneran nih, gue serius, "
"iya iya, mereka uda jadian, emang kenapa sih bebb ?? loe cemburu ??"
"ya enggak lah, ngapain cemburu ?? cuma nasibnya Amril gimana ??"
"nggak apa-apa lagi, bukannya ada Ifan ??" kata Arai yang lalu minum
"hah ?? Ifan ??" kata Ernil nggak percaya
Arai hanya mengangguk kemudian melanjutkan makannya. Ernil masih bingung, "apa hubungannya Amril sama Ifan ?? bukannya Amril tu suka sama Arok ?? e, sekarangArok uda jadian sama Keyla. gimana perasaan Amril ??" gumam Ernil.
"bebb kok ngelamun sih ??" kata Arai membuyarkan lamunannya
"enggak kok, ya uda, cepet habisin, katanya belom sarapan"
"hmm, pasti mau ngajak jalan nih," tebak Arai
"boleh, kok tau sih yang ku mau, abis pulang sekolah yah ??"
"okke, aku jemput jam 5 yah ??"
Ernil mengangguk.
Amril heran kenapa ia tidak menemukan Ifan di kelas, lalu ia bergegas keluar dan akhirnya bertemu dengan Galang dan Mamad.
"Lang, loe liat Ifan nggak ??"
"loe liat nggak Mad ??" kata Galang balik tanya sama Mamad
"gak tau gue, ngapain sih ??"
"iya, ngapain sih ?? gue juga nggak tau soalnya," kata Galang ikut bingung
"ya cuma nanya aja sih, ya uda deh," kata Amril sambil pergi
"kenapa sih ??" Mamad tanya ke Galang
"mana gue tau ??" , tiba-tiba Arok datang
"ada apa sih ??"
"nggak tau," jawab Galang dan Mamad serempak. Arok langsung diam.
Ardy datang ,,,,
"kok pada diem sih ??"
"nggak apa-apa, ke kantin yuk," ajak Galang
"Arai kayaknya masih disana deh," kata Ardy
"betah amat tuh anak di kantin, " kata Arok
"kalo mau ke kantin buruan aja lah, gue udah laper," kata Mamad
mereka berempat langsung menuju kantin. Sementara Amril masih mencari Ifan, sejenak ia berhenti di depan perpustakaan. "kok gue jadi khawatir gini ya sama Ifan, kayaknya gue yakin dia yang care ma gue deh," gumamnya. Tak lama setelah ia mau beranjak, Ifan keluar dari perpustakaan.
"Ifan ?? ternyata loe disini,"
"emang kenapa ??"
"gue tuh dari tadi nyari loe,"
"nyari gue ?? kenapa ??"
"emm, ya gue nyari loe, gue ..... "
Ifan langsung menarik tangan Amril dan mengajaknya pergi. Amril hanya diam dan mengikuti, ia hanya ingin tau apa yang akan dilakukan Ifan padanya. apakah dugaannya selama ini itu benar atau tidak ??
to be continue
maaf yahh ... agak telat nihh .... malahan telat bangett ..... soalnya tu aghi sibuk ajjja .... sok sibuk deng ... ya uda dee,, met baca ajja, moga masi nyambung ma yang kemarennn .... #havefun :)
Selasa, 07 Januari 2014
Yakin Cuma Dia ??? 3
Sesampainya di rumah, tiba-tiba handphone Arok bunyi dan lalu di angkatnya. Amril pun diam sejenak. Setelah selesai dimasukkannya handphone itu ke saku.
"siapa sih? kayaknya penting"
"nggak kok, Galang nagih janji ke gue"
"oh, masuk dulu yuk" ajak Amril dengan modal nekad aja.
"nggak usah deh, gue mau langsung pulang aja"
"ya udah deh, hati-hati ya?"
"iya, dagh" kata Arok sambil melambaikan tangan
"dagh," Amril pun membalasnya, lalu ia masuk.
Semalaman Amril nggak bisa tidur. Betapa ia tidak menyangka bakal dekat dengan Arok secepat itu. Namun ada keraguan juga, ia merasa ada yang lain yang lebih memperhatikannya. Namun perasaan itu ia abaikan. Ia lebih memperhatikan yang ia idamkan selama ini, kenapa enggak kalau udah di depan mata?
Dengan rasa penuh percaya diri, Arai memberanikan diri menyatakan perasaannya di rumah Ernil saat sedang istirahat belajarnya,
"Ernil, loe tau nggak sih perasaan gue ke loe?"
"ya enggak lah, aneh loe." kata Ernil dengan perasaan agak malu
"asal loe tau, gue suka sama loe," kata Arai dengan tampang serius
"yaelah, jangan bohong deh loe,"
"gue nggak bohong Nil, gue beneran suka sama loe"
"loe yakin Rai? nggak salah orang?"
"ya enggak lah Nil, loe mau nggak jadi cewek gue?"
dengan tersenyum Ernil pun mengangguk. Arai langsung memeluknya dengan penuh rasa bangga bisa mendapatkan Ernil. Ernil merasa berbunga-bunga hatinya saat itu juga, nggak menyangka Arai bakal ngungkapin perasaan ke dia.
Saat pelajaran olahraga, kebetulan Arok and the geng sedang duduk di bawah pohon dekat lapangan voli. Ernil buru-buru menghampiri Arai dengan membawa lap dan minuman dingin yang kemudian diberikannya kepada Arai. setelah itu ia duduk di sebelah Arai.
"ciye,,ada yang jadian diem-diem nih" goda Galang
"kita nggak diem-diem kok, udah dari kemaren" kata Arai
"loe ngiri ya Lang?" kata Ardy kemudian
"sebenernya iya sih, tapi mau gimana lagi? siapa yang mau sama gue?"
"yaelah jangan putus asa gitu dong,"kata Arok menghibur
"eh Arok, loe kan udah deket tuh sama si Amril, napa nggak loe gebet aja?" kata Galang mengalihkan topik pembicaraan
"bener juga loe. kenapa nggak loe gebet aja si Amril?" imbuh Ardy
"nggak ah, gue nggak mau buru-buru. iya kalau Amril suka ma gue, kalau enggak?" kata Arok sambil menyaku tangannya.
"bukannya dia mau loe anter pulang?" kata Mamad
"ya iya,"
"nah, kesempatan loe tuh buat ngambil simpatinya" kata Galang
"bentar deh, gue pikirin dulu"
yang lain pun diam. Galang, Ardy, dan Mamad cabut ke kantin. Arai asyik ngobrol sama Ernil. Arok langsung berdiri dan menatap ke Ifan yang sedari tadi hanya diam melamun.
"Fan, ke kantin yuk"
"eh, loe duluan aja deh. entar gue nyusul"
"ya udah, gue duluan ya? mau nyusul Galang dan yang lain"
"iya deh," Arok pun pergi.
Arai lalu menoleh ke Ifan,
"loe kenapa Fan?"
"iya, dari tadi ngelamun aja" tambah Ernil
"nggak kok, nggak apa-apa."
"tapi kayaknya loe sedang mikir sesuatu deh"
"nggak apa-apa kok. eh gue cabut dulu ya" kata Ifan sambil bergegas
"ya uda deh,"
Lalu Arai melanjutkan ngobrolnya dengan ernil. sampai bel masuk berbunyi mereka baru masuk ke kelas masing-masing.
to be continue,
"siapa sih? kayaknya penting"
"nggak kok, Galang nagih janji ke gue"
"oh, masuk dulu yuk" ajak Amril dengan modal nekad aja.
"nggak usah deh, gue mau langsung pulang aja"
"ya udah deh, hati-hati ya?"
"iya, dagh" kata Arok sambil melambaikan tangan
"dagh," Amril pun membalasnya, lalu ia masuk.
Semalaman Amril nggak bisa tidur. Betapa ia tidak menyangka bakal dekat dengan Arok secepat itu. Namun ada keraguan juga, ia merasa ada yang lain yang lebih memperhatikannya. Namun perasaan itu ia abaikan. Ia lebih memperhatikan yang ia idamkan selama ini, kenapa enggak kalau udah di depan mata?
Dengan rasa penuh percaya diri, Arai memberanikan diri menyatakan perasaannya di rumah Ernil saat sedang istirahat belajarnya,
"Ernil, loe tau nggak sih perasaan gue ke loe?"
"ya enggak lah, aneh loe." kata Ernil dengan perasaan agak malu
"asal loe tau, gue suka sama loe," kata Arai dengan tampang serius
"yaelah, jangan bohong deh loe,"
"gue nggak bohong Nil, gue beneran suka sama loe"
"loe yakin Rai? nggak salah orang?"
"ya enggak lah Nil, loe mau nggak jadi cewek gue?"
dengan tersenyum Ernil pun mengangguk. Arai langsung memeluknya dengan penuh rasa bangga bisa mendapatkan Ernil. Ernil merasa berbunga-bunga hatinya saat itu juga, nggak menyangka Arai bakal ngungkapin perasaan ke dia.
Saat pelajaran olahraga, kebetulan Arok and the geng sedang duduk di bawah pohon dekat lapangan voli. Ernil buru-buru menghampiri Arai dengan membawa lap dan minuman dingin yang kemudian diberikannya kepada Arai. setelah itu ia duduk di sebelah Arai.
"ciye,,ada yang jadian diem-diem nih" goda Galang
"kita nggak diem-diem kok, udah dari kemaren" kata Arai
"loe ngiri ya Lang?" kata Ardy kemudian
"sebenernya iya sih, tapi mau gimana lagi? siapa yang mau sama gue?"
"yaelah jangan putus asa gitu dong,"kata Arok menghibur
"eh Arok, loe kan udah deket tuh sama si Amril, napa nggak loe gebet aja?" kata Galang mengalihkan topik pembicaraan
"bener juga loe. kenapa nggak loe gebet aja si Amril?" imbuh Ardy
"nggak ah, gue nggak mau buru-buru. iya kalau Amril suka ma gue, kalau enggak?" kata Arok sambil menyaku tangannya.
"bukannya dia mau loe anter pulang?" kata Mamad
"ya iya,"
"nah, kesempatan loe tuh buat ngambil simpatinya" kata Galang
"bentar deh, gue pikirin dulu"
yang lain pun diam. Galang, Ardy, dan Mamad cabut ke kantin. Arai asyik ngobrol sama Ernil. Arok langsung berdiri dan menatap ke Ifan yang sedari tadi hanya diam melamun.
"Fan, ke kantin yuk"
"eh, loe duluan aja deh. entar gue nyusul"
"ya udah, gue duluan ya? mau nyusul Galang dan yang lain"
"iya deh," Arok pun pergi.
Arai lalu menoleh ke Ifan,
"loe kenapa Fan?"
"iya, dari tadi ngelamun aja" tambah Ernil
"nggak kok, nggak apa-apa."
"tapi kayaknya loe sedang mikir sesuatu deh"
"nggak apa-apa kok. eh gue cabut dulu ya" kata Ifan sambil bergegas
"ya uda deh,"
Lalu Arai melanjutkan ngobrolnya dengan ernil. sampai bel masuk berbunyi mereka baru masuk ke kelas masing-masing.
to be continue,
Senin, 06 Januari 2014
Yakin Cuma Dia ??? 2
Seperti yang sudah di rencanakan kemaren, tapi sebelumnya Ifan pergi ke depan lapangan voli untuk menemui Amril. Setelah agak lama menunggu akhirnya Amril datang juga,
"ngapain sih pake acara ketemu di sini segala?"
"udahlah, loe ikut gue aja"
Ifan langsung menarik tangan Amril dan membawanya ke tempat latihan futsal nanti. Di sana mereka sudah di tunggu yang lain. Amril merasa agak malu soalnya di sana juga ada Arok, cowok yang dia idamkan selama ini. Dan ketika ia melihat ke arah Arok, ia menghampirinya. dag dig dug
"loe kok ikut di sini sih?"
"e,,,,anu,,,tadi,,,,gue di ajak Ifan"
"o gitu. moga betah ya? kita latihannya agak lama"
"iya." lalu Arok pergi gabung dengan yang lain.
tak lama kemudian Ifan nyamperin Amril yang masih senyam-senyum sendiri,
"gimana? jadi ketemu kan sama Arok?"
"iya sih, tapi gue kan jadi malu"
"malu kenapa?"
"ya nggak enak aja, thanks ya Fan"
"halah,, biasa aja kale. gue latihan dulu ya?"
Ifan pun langsung menyusul latihan futsal. Amril berusaha menjadi supporter di situ. Walaupun cuma dia sendirian, tapi suasana cukup rame.
Saat mengetahui kalau Amril suka sama Arok, Ernil jadi agak renggang hubungannya dengan Amril. Karena sekarang Amril lebih sering main sama Ifan, Mamad, Arok, Ardy, Arai dan Galang tentunya. Ernil lebih memilih menghabiskan waktunya untuk keluar masuk perpustakaan. Melihat kegiatan Ernil yang seperti itu, Arai malah jadi simpati sama dia. Hingga suatu hari saat Ernil mau masuk ke perpustakaan, Arai cepat-cepat mengambil buku yang banyak dan berniat membawanya ke meja perpustakaan. Begitu Ernil masuk, pintunya menabrak Arai hingga bukunya berantakan. Ernil pun buru-buru memberesi bukunya yang berantakan di lantai.
"duh,, maaf deh. tadi gue nggak liat"
"nggak apa-apa kok, makasih udah bantu"
"emangnya mau buat apa sih bawa buku banyak gini?"
"sebenernya cuma mau cari 1 buku, tapi nggak tau mana yang gue cari"
lalu mereka membawa buku tersebut ke meja,
"emang kamu cari buku apa?"
"gue nyari buku paket yang kemaren"
"o yang pelajaran sejarah kemaren?"
"iya, loe tau nggak?"
"itu udah gue pinjem. kalau loe mau belajar, di rumah aku aja"
"boleh deh kalau gitu. jadi nanti pulangnya bareng dong?"
"boleh sih," kata Ernil sambil senyum malu
"ya udah, entar kamu aku boncengin aja. gimana?"
"boleh," kata Ernil sambil mengangguk
Arai langsung melompat riang, nggak nyangka bakal semudah gitu ngajak Ernil pulang bareng. melihat temannya yang kegirangan, Ardy dan Mamad pun penasaran. Langsung dihampiri si Arai,
"hei! ngapain loe?" kata Ardy
"gue.......nggak apa-apa kok"
"halah bohong loe. nggak apa-apa kok apa-apa" imbuh Mamad
"beneran gue nggak apa-apa,"
"udahlah, masak seneng nggak bagi-bagi" rayu Ardy
"eit! yang ini nggak bisa dibagi-bagi"
"emang apa sih? kok nggak bisa dibagi," kata Ardy masih kepo
"gue entar pulang bareng Ernil"
"ha?! pulang bareng Ernil?!" kata Ardy dan Mamad serentak
"ya iya, kenapa emang?"
"ya, nggak nyangka aja, loe bisa ngajak dia pulang bareng"
"bener loe Dy, gue yang 1 kelas dari dulu aja nggak berani ngajak dia pulang bareng," kata Mamad sampai manyun gitu.
"biasa aja kale, Mad." kata Ardy yang agak terganggu dengan muka Mamad
"ya udah, gue cabut dulu, dagh" kata Arai sambil ngacir
"yaelah, dasar Arai. cabut yuk!" ajak Ardy ke Mamad
"cabut kemana?"
"ke kantin lah, masak ke rumah loe?"
Ardy langsung nyelonong duluan dan Mamad cepat-cepat mengikuti Ardy yang sudah agak jauh di depan sana.
Melihat Ernil sudah pulang dengan Arai, Amril pun mendapat kesempatan untuk mangkal di depan gerbang sekolah. Kali aja Arok pulang sendirian terus ngajakin dia pulang bareng. Benar saja, tak lama gerombolan Arok datang. mereka bergaya dengan motor mereka masing-masing dan seperti yang di harapkan, Arok menghampirinya.
"Arok, kita duluan ya?" kata Ardy yang diikuti Galang, Ifan dan Mamad.
"iya deh, ati-ati bro" kata Arok sambil melambaikan tangan
"kok kamu nggak bareng mereka sih?" kata Amril malu-malu
"kan gue mau nganter loe dulu" kata Arok dengan senyum
"nganterin aku?" kata Amril masih linglung
"ya iya, boleh kan?"
"ya boleh sih," kata Amril malu banget
"ya udah, buruan naik" kata Arok lalu menyetarter motornya.
"pelan-pelan aja ya?"
"pegangan," kata Arok sambil melajukan motornya agak cepat, Amril pun pegangan erat.
to be continue,
"ngapain sih pake acara ketemu di sini segala?"
"udahlah, loe ikut gue aja"
Ifan langsung menarik tangan Amril dan membawanya ke tempat latihan futsal nanti. Di sana mereka sudah di tunggu yang lain. Amril merasa agak malu soalnya di sana juga ada Arok, cowok yang dia idamkan selama ini. Dan ketika ia melihat ke arah Arok, ia menghampirinya. dag dig dug
"loe kok ikut di sini sih?"
"e,,,,anu,,,tadi,,,,gue di ajak Ifan"
"o gitu. moga betah ya? kita latihannya agak lama"
"iya." lalu Arok pergi gabung dengan yang lain.
tak lama kemudian Ifan nyamperin Amril yang masih senyam-senyum sendiri,
"gimana? jadi ketemu kan sama Arok?"
"iya sih, tapi gue kan jadi malu"
"malu kenapa?"
"ya nggak enak aja, thanks ya Fan"
"halah,, biasa aja kale. gue latihan dulu ya?"
Ifan pun langsung menyusul latihan futsal. Amril berusaha menjadi supporter di situ. Walaupun cuma dia sendirian, tapi suasana cukup rame.
Saat mengetahui kalau Amril suka sama Arok, Ernil jadi agak renggang hubungannya dengan Amril. Karena sekarang Amril lebih sering main sama Ifan, Mamad, Arok, Ardy, Arai dan Galang tentunya. Ernil lebih memilih menghabiskan waktunya untuk keluar masuk perpustakaan. Melihat kegiatan Ernil yang seperti itu, Arai malah jadi simpati sama dia. Hingga suatu hari saat Ernil mau masuk ke perpustakaan, Arai cepat-cepat mengambil buku yang banyak dan berniat membawanya ke meja perpustakaan. Begitu Ernil masuk, pintunya menabrak Arai hingga bukunya berantakan. Ernil pun buru-buru memberesi bukunya yang berantakan di lantai.
"duh,, maaf deh. tadi gue nggak liat"
"nggak apa-apa kok, makasih udah bantu"
"emangnya mau buat apa sih bawa buku banyak gini?"
"sebenernya cuma mau cari 1 buku, tapi nggak tau mana yang gue cari"
lalu mereka membawa buku tersebut ke meja,
"emang kamu cari buku apa?"
"gue nyari buku paket yang kemaren"
"o yang pelajaran sejarah kemaren?"
"iya, loe tau nggak?"
"itu udah gue pinjem. kalau loe mau belajar, di rumah aku aja"
"boleh deh kalau gitu. jadi nanti pulangnya bareng dong?"
"boleh sih," kata Ernil sambil senyum malu
"ya udah, entar kamu aku boncengin aja. gimana?"
"boleh," kata Ernil sambil mengangguk
Arai langsung melompat riang, nggak nyangka bakal semudah gitu ngajak Ernil pulang bareng. melihat temannya yang kegirangan, Ardy dan Mamad pun penasaran. Langsung dihampiri si Arai,
"hei! ngapain loe?" kata Ardy
"gue.......nggak apa-apa kok"
"halah bohong loe. nggak apa-apa kok apa-apa" imbuh Mamad
"beneran gue nggak apa-apa,"
"udahlah, masak seneng nggak bagi-bagi" rayu Ardy
"eit! yang ini nggak bisa dibagi-bagi"
"emang apa sih? kok nggak bisa dibagi," kata Ardy masih kepo
"gue entar pulang bareng Ernil"
"ha?! pulang bareng Ernil?!" kata Ardy dan Mamad serentak
"ya iya, kenapa emang?"
"ya, nggak nyangka aja, loe bisa ngajak dia pulang bareng"
"bener loe Dy, gue yang 1 kelas dari dulu aja nggak berani ngajak dia pulang bareng," kata Mamad sampai manyun gitu.
"biasa aja kale, Mad." kata Ardy yang agak terganggu dengan muka Mamad
"ya udah, gue cabut dulu, dagh" kata Arai sambil ngacir
"yaelah, dasar Arai. cabut yuk!" ajak Ardy ke Mamad
"cabut kemana?"
"ke kantin lah, masak ke rumah loe?"
Ardy langsung nyelonong duluan dan Mamad cepat-cepat mengikuti Ardy yang sudah agak jauh di depan sana.
Melihat Ernil sudah pulang dengan Arai, Amril pun mendapat kesempatan untuk mangkal di depan gerbang sekolah. Kali aja Arok pulang sendirian terus ngajakin dia pulang bareng. Benar saja, tak lama gerombolan Arok datang. mereka bergaya dengan motor mereka masing-masing dan seperti yang di harapkan, Arok menghampirinya.
"Arok, kita duluan ya?" kata Ardy yang diikuti Galang, Ifan dan Mamad.
"iya deh, ati-ati bro" kata Arok sambil melambaikan tangan
"kok kamu nggak bareng mereka sih?" kata Amril malu-malu
"kan gue mau nganter loe dulu" kata Arok dengan senyum
"nganterin aku?" kata Amril masih linglung
"ya iya, boleh kan?"
"ya boleh sih," kata Amril malu banget
"ya udah, buruan naik" kata Arok lalu menyetarter motornya.
"pelan-pelan aja ya?"
"pegangan," kata Arok sambil melajukan motornya agak cepat, Amril pun pegangan erat.
to be continue,
Sabtu, 21 Desember 2013
Yakin cuma Dia ???
Anggapan seorang laki laki yang telah mencintai seseorang dengan penuh hati akan sulit melupakan dan sulit mencari penggantinya. Dia akan terbayang semua hal tentang kekasihnya yang selama ini dia cintai. Dan ketika hubungan itu hancur, terasa sakit dan sangat menyesakkan dada. Kecewa akan sangat dirasakan saat itu. Dan kita mencoba untuk tetap tegar di depannya. Berjuang mati-matian untuk bisa mendapatkannya kembali atau mencari penggantinya???
Siang ini, sepertinya menjadi hari yang sial bagi Arok. Tugas banyak yang numpuk dan badannya terasa capek akibat latihan futsal untuk persiapan lomba classmeeting 2 minggu yang akan datang. Namun tak jadi halangan baginya untuk terlihat kece di depan para cewek cantik yang selalu memujinya. Buktinya dengan keadaannya yang seperti itu, malah banyak cewek yang simpati untuk berlomba-lomba menolongnya. Yah mungkin dengan cara membantu mengerjakan tugasnya, menjadi supporter saat dia latihan, dan masih ada lagi. Walaupun begitu, Arok tetap tebar senyuman dan ramah pada semuanya.
Esoknya ketika ia mau pulang, dilihatnya teman-temannya asyik nongkrong di sebelah warteg yang biasa ia nongkrong. Lalu dihampirinya.
"tumben loe baru kesini," kata Galang sambil geser
"iya tuh, biasanya paling awal. ngapain loe?" tambah Ardy
"nggak apa apa sih. galau gue," kata Arok pelan
"yaelah, masak seorang Arok galau sih? yang bener aja?" kata Ardy ngeledek
"galau kenapa loe?" kata Arai kemudian
"cewek gue nggak mau ketemu gue lagi"
"loe sedang berantem sama dia?" kata Galang
"udah putus Lang, iya nggak sih?" kata Ardy
"bener loe. gue udah putus 2 hari yang lalu"
"nggak usah sedihlah. lagian banyak yang naksir loe" hibur Arai
"hey! siapa yang sedih sih?? gue cuma galau kok" bantah Arok
"sama aja kale,"kata Galang agak keras
"halah, udah deh. kita tunggu aja, bentar lagi loe juga pasti dapet cewek" kata Ardy
yang lain menyambutnya dengan tawaan. Akhirnya suasana berubah menjadi agak riuh.
Paginya setelah upacara selesai, ada pengumuman kalau classmeeting akan diadakan minggu depan. Dan liburan jatuh satu minggu setelah classmeeting. Dan team Ardy pun berencana untuk latihan semaksimal mungkin, kemudian mereka rundingkan di kelas saat istirahat.
"wah, gimana nih?" kata Ardy
"gimana apanya?" kata Galang agak linglung
"ya latihan kita." tambah Ardy
"ya kita tinggal latihan kenapa?" kata Arok santai
"maksudnya waktunya bro. tinggal berapa hari lagi?" kata Ardy
"gimana kalau setelah pulang sekolah?" usul Arai
"ya nggak masalah sih. yang lain bisa nggak?" kata Ardy
Arok dan Galang mengangguk.
Setelah semua rencana tersusun, mereka berantusias untuk memulai latihan nanti sepulang sekolah. Arok dan Arai berniat menghampiri Mamad dan Ifan di kelas sebelah. Arok dan Arai langsung duduk di bangku depan bangkunya Mamad dan Ifan. Mereka lalu berunding membicarakan rencana tadi untuk meminta persetujuan dari keduanya. Di pojokan sana, diam diam Amril memperhatikan Arok. Setelah agak lama, Arok menoleh ke Amril lalu tersenyum. Amril langsung membalas senyumnya dan berbalik menghadap ke Ernil.
"cie cie,,," goda Ernil
"apaan sih? orang gue cuma liat bentar doang"
"yaelah. lama juga nggak apa apa kok,"
"eh, Ernil, kayaknya dia itu manis deh" kata Amril sambil melirik ke Arok lagi.
"bukan cuma manis kale, dia juga termasuk cowok paling keren di kelas 2 ini"
"bisa nggak ya? gue jadian ma dia"
"halah, ngarep loe." kata Ernil
"idih biarin. kali aja kesampaian." kata Amril optimis.
Setelah agak lama berunding, akhirnya Arai mendapat persetujuan dari keduanya. Kemudian Arok dan Arai pergi dari kelas itu. Dengan cepat Amril mendekati Ifan,
"Ifan, yang tadi itu Arok ya?"
"iya. kenapa?" jawab Ifan agak cuek
"yaelah, cuma nanya juga"
"iya iya, gimana?"
"nggak sih. titip salam aja ya kalo loe ketemu lagi"
"gitu doang?" tanya Ifan
"ya iya. terus mau gimana lagi?"
"nggak sekalian ngomong langsung aja?"
"ya....gimana ya? gue yang belum siap kalo gini"
"ya udah deh, besok loe tunggu gue di depan lapangan voli"
"hah? ngapain?"
"udah, tunggu aja gue di situ"
"oke deh"
Kemudian Ifan bergegas meninggalkan kelas. Sementara Mamad hanya diam dan kembali melanjutkan membuka-buka bukunya. Amril kembali duduk di bangkunya dan kembali ngobrol dengan Ernil.
to be continue_
Siang ini, sepertinya menjadi hari yang sial bagi Arok. Tugas banyak yang numpuk dan badannya terasa capek akibat latihan futsal untuk persiapan lomba classmeeting 2 minggu yang akan datang. Namun tak jadi halangan baginya untuk terlihat kece di depan para cewek cantik yang selalu memujinya. Buktinya dengan keadaannya yang seperti itu, malah banyak cewek yang simpati untuk berlomba-lomba menolongnya. Yah mungkin dengan cara membantu mengerjakan tugasnya, menjadi supporter saat dia latihan, dan masih ada lagi. Walaupun begitu, Arok tetap tebar senyuman dan ramah pada semuanya.
Esoknya ketika ia mau pulang, dilihatnya teman-temannya asyik nongkrong di sebelah warteg yang biasa ia nongkrong. Lalu dihampirinya.
"tumben loe baru kesini," kata Galang sambil geser
"iya tuh, biasanya paling awal. ngapain loe?" tambah Ardy
"nggak apa apa sih. galau gue," kata Arok pelan
"yaelah, masak seorang Arok galau sih? yang bener aja?" kata Ardy ngeledek
"galau kenapa loe?" kata Arai kemudian
"cewek gue nggak mau ketemu gue lagi"
"loe sedang berantem sama dia?" kata Galang
"udah putus Lang, iya nggak sih?" kata Ardy
"bener loe. gue udah putus 2 hari yang lalu"
"nggak usah sedihlah. lagian banyak yang naksir loe" hibur Arai
"hey! siapa yang sedih sih?? gue cuma galau kok" bantah Arok
"sama aja kale,"kata Galang agak keras
"halah, udah deh. kita tunggu aja, bentar lagi loe juga pasti dapet cewek" kata Ardy
yang lain menyambutnya dengan tawaan. Akhirnya suasana berubah menjadi agak riuh.
Paginya setelah upacara selesai, ada pengumuman kalau classmeeting akan diadakan minggu depan. Dan liburan jatuh satu minggu setelah classmeeting. Dan team Ardy pun berencana untuk latihan semaksimal mungkin, kemudian mereka rundingkan di kelas saat istirahat.
"wah, gimana nih?" kata Ardy
"gimana apanya?" kata Galang agak linglung
"ya latihan kita." tambah Ardy
"ya kita tinggal latihan kenapa?" kata Arok santai
"maksudnya waktunya bro. tinggal berapa hari lagi?" kata Ardy
"gimana kalau setelah pulang sekolah?" usul Arai
"ya nggak masalah sih. yang lain bisa nggak?" kata Ardy
Arok dan Galang mengangguk.
Setelah semua rencana tersusun, mereka berantusias untuk memulai latihan nanti sepulang sekolah. Arok dan Arai berniat menghampiri Mamad dan Ifan di kelas sebelah. Arok dan Arai langsung duduk di bangku depan bangkunya Mamad dan Ifan. Mereka lalu berunding membicarakan rencana tadi untuk meminta persetujuan dari keduanya. Di pojokan sana, diam diam Amril memperhatikan Arok. Setelah agak lama, Arok menoleh ke Amril lalu tersenyum. Amril langsung membalas senyumnya dan berbalik menghadap ke Ernil.
"cie cie,,," goda Ernil
"apaan sih? orang gue cuma liat bentar doang"
"yaelah. lama juga nggak apa apa kok,"
"eh, Ernil, kayaknya dia itu manis deh" kata Amril sambil melirik ke Arok lagi.
"bukan cuma manis kale, dia juga termasuk cowok paling keren di kelas 2 ini"
"bisa nggak ya? gue jadian ma dia"
"halah, ngarep loe." kata Ernil
"idih biarin. kali aja kesampaian." kata Amril optimis.
Setelah agak lama berunding, akhirnya Arai mendapat persetujuan dari keduanya. Kemudian Arok dan Arai pergi dari kelas itu. Dengan cepat Amril mendekati Ifan,
"Ifan, yang tadi itu Arok ya?"
"iya. kenapa?" jawab Ifan agak cuek
"yaelah, cuma nanya juga"
"iya iya, gimana?"
"nggak sih. titip salam aja ya kalo loe ketemu lagi"
"gitu doang?" tanya Ifan
"ya iya. terus mau gimana lagi?"
"nggak sekalian ngomong langsung aja?"
"ya....gimana ya? gue yang belum siap kalo gini"
"ya udah deh, besok loe tunggu gue di depan lapangan voli"
"hah? ngapain?"
"udah, tunggu aja gue di situ"
"oke deh"
Kemudian Ifan bergegas meninggalkan kelas. Sementara Mamad hanya diam dan kembali melanjutkan membuka-buka bukunya. Amril kembali duduk di bangkunya dan kembali ngobrol dengan Ernil.
to be continue_
Jumat, 13 Desember 2013
kamu..........
saat kau ada di depan sana
aku bilang
"duh,,,ada si mamaz tuh"
hatiku langsung dag dig dug
pengennya ketemu
tapi gak kuat, kalah grogi
aku liat, kamu tersenyum
aku dengar, kau memanggilku
dan kau menghampiriku
aku coba setegar mungkin di hadapanmu
aku coba sembunyikan rasa gemetaran
dan aku berhasil
aku menunggumu
aku bilang
"duh,,,ada si mamaz tuh"
hatiku langsung dag dig dug
pengennya ketemu
tapi gak kuat, kalah grogi
aku liat, kamu tersenyum
aku dengar, kau memanggilku
dan kau menghampiriku
aku coba setegar mungkin di hadapanmu
aku coba sembunyikan rasa gemetaran
dan aku berhasil
aku menunggumu
Rabu, 11 Desember 2013
17
selasa 10 desember 2013
hari ini terasa beda
walaupun sama sebenarnya
tapi hari ini
hari yang kunantikan
my birthday
thanks for all
thanks for rewards
and it special for me
aku bisa mengenalmu
jujur aku akui adanya
aku seneng dapat pujian darimu
aku seneng dapat balasan sms darimu
aku seneng bisa bertemu denganmu
itu sudah lebih dari indah
kado yang aku dapat
adalah hal terindah darimu
ijinkan aku mengenalmu
I think it is imposible
but,, I want to try
aku nggak tau selanjutnya
thanks for all
friend,
I miss triple mister
hari ini terasa beda
walaupun sama sebenarnya
tapi hari ini
hari yang kunantikan
my birthday
thanks for all
thanks for rewards
and it special for me
aku bisa mengenalmu
jujur aku akui adanya
aku seneng dapat pujian darimu
aku seneng dapat balasan sms darimu
aku seneng bisa bertemu denganmu
itu sudah lebih dari indah
kado yang aku dapat
adalah hal terindah darimu
ijinkan aku mengenalmu
I think it is imposible
but,, I want to try
aku nggak tau selanjutnya
thanks for all
friend,
I miss triple mister
Langganan:
Postingan (Atom)