aku arni, lahir pada hari selasa (kayak'e) tanggal 10 desember tahun 1996. aku anak pertama dan anak tunggal untuk saat ini, semoga Tuhan berkehendak memberiku seorang adik. aku sekarang kelas 3 sma di sma muhammadiyah borobudur. aku di magelang, saat ini di borobudur buat sekolah dan menuntut ilmu. aslinya dari gondang 1, paten, dukun. dulu aku sekolah di smp negeri 2 dukun dan sd negeri paten 3. dulu aku pengen jadi pelukis. tapi hobiku saat ini malah nulis cerpen. yahhh sering nggambar juga. aku lebih suka sama hal hal yang berbau humor. aku suka nonton film horror dan film komedi gitu. aku orangnya agak sensitif dan agak pemarah. kalau cemilan lebih suka yang krispi dan pedas. aku emang suka sama makanan pedas ketimbang manis. prinsip ku, aku pengen bikin orang lain senyum, gag mau jadi musuh. kadang aku orangnya sok tau gitu, pengen tau dan emang gag tau kadang. jadi aku rada kudet gitu. hobiku bt (bosen total) dan suka ngambek. suka sama smash, dicky. kalau band mungkin wali. lagu favorit, banyak sihhhh, gag monoton, dan kadang juga berubah. pas masih kecil, aku sering pergi ke makam buat ngasih bunga ke makam adikku, dan sering main main di makam juga, entah itu main jual-beli, atau sekedar jalan aja. selain itu juga suka main kelereng. saat smp, aku suka main ke rumah nenek. karena pada saat aku smp, aku di tinggal oleh kedua orang tuaku ke kalimantan selama 1 tahun. aku jalani selama itu di rumah nenek. dan setelah smp aku pengen melanjutkan sekolah. dan akhirnya masuk di sini, borobudur. disini aku banyak belajar hal hal yang belum aku temui, bertemu dengan orang orang yang belum aku temui.
dan sampai saat ini, aku ingin terus tersenyum menghadapi liku liku yang aku hadapi sekarang, besok dan nantinya.
Jumat, 25 Oktober 2013
Senin, 14 Oktober 2013
Selamat Hari Raya aidul Adha
Selasa, 15 Oktober 2013
buat semuanya aja
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
gag nyangka setelah hari raya lebaran, kini sudah hari raya idul adha. dimana setelah itu kita berkurban.
buat semuanya aja
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
gag nyangka setelah hari raya lebaran, kini sudah hari raya idul adha. dimana setelah itu kita berkurban.
Jumat, 11 Oktober 2013
..........Disintegrasi lOve 7
ditengah-tengah pelajaran, Ernil tidak memperhatikan pelajaran. malah menulis di buku diarynya,
Dear moon,
gue pikir semuanya akan baik-baik saja. mungkin gue terlalu mengharapkan yang tidak bisa gue dapetin. semua ini adalah pelajaran bagiku. gue akui, gue masih suka sama Galang. walaupun gue selalu bilang sebel dan itu emang sebel beneran. pengen gue lepas dan akhirnya Arai muncul. belum sempat aku kenal, ternyata dia udah punya cewek. gue udah capek dengan semua ini. udah saatnya gue harus move on dan berubah. gue harus pergi dari ruang ini. masih banyak hal yang harus dilakukan. terima kasih semuanya yang udah berperan dalam cerita gue. yang gue pengen sekarang adalah mencari teman sebanyak mungkin. entah cewek atau cowok, siapalah yang mau berteman dengan gue.
secret lover
setelah itu Ernil menutup kembali buku diarynya, lalu kembali memperhatikan pelajaran. kini hatinya sudah cukup lega. semuanya sudah jelas.
saat istirahat,
"Ernil, tumben loe senyum?"
"iya Shal, gue udah move on"
"maksudnya???"
"thanks ya Shal, loe udah bantu gue."
kata Ernil sambil menepuk pundak Shalsa dan pergi. sementara Shalsa masih bingung dengan perkataan Ernil. tapi tak apalah yang penting Ernil sudah sembuh dari keterpurukannya selama ini.
selesai.
Dear moon,
gue pikir semuanya akan baik-baik saja. mungkin gue terlalu mengharapkan yang tidak bisa gue dapetin. semua ini adalah pelajaran bagiku. gue akui, gue masih suka sama Galang. walaupun gue selalu bilang sebel dan itu emang sebel beneran. pengen gue lepas dan akhirnya Arai muncul. belum sempat aku kenal, ternyata dia udah punya cewek. gue udah capek dengan semua ini. udah saatnya gue harus move on dan berubah. gue harus pergi dari ruang ini. masih banyak hal yang harus dilakukan. terima kasih semuanya yang udah berperan dalam cerita gue. yang gue pengen sekarang adalah mencari teman sebanyak mungkin. entah cewek atau cowok, siapalah yang mau berteman dengan gue.
secret lover
setelah itu Ernil menutup kembali buku diarynya, lalu kembali memperhatikan pelajaran. kini hatinya sudah cukup lega. semuanya sudah jelas.
saat istirahat,
"Ernil, tumben loe senyum?"
"iya Shal, gue udah move on"
"maksudnya???"
"thanks ya Shal, loe udah bantu gue."
kata Ernil sambil menepuk pundak Shalsa dan pergi. sementara Shalsa masih bingung dengan perkataan Ernil. tapi tak apalah yang penting Ernil sudah sembuh dari keterpurukannya selama ini.
selesai.
Senin, 07 Oktober 2013
......Disintegrasi lOve 6
Hari itu Ernil merasa agak beda setelah kemunculan Arai. Shalsa hanya cengar cengir melihat tingkah Ernil yang rada aneh gak karuan. kemudian mereka duduk di teras belakang dan menikmati jagung bakarnya. Shalsa lalu menggoda Ernil.
"duh, move on beneran nih?"
"bisa jadi. mungkin."
"halah, udah deh, lupain Galang."
"perlu pertimbangan yang mantap Shal,"
"ngomong aja loe masih suka, iya kan?"
"iya sih, jadi sulit move on-nya"
"terserah loe deh, sekarang gue gak bakal ikut campur"
"yah jangan gitu dong,"
"yeee, biasa aja kale."
kalau udah bercanda, gak bakal selesai. biasanya Shalsa dan Ernil langsung pegang hp kalau udah capek. namun kali ini tidak, Ernil memilih pulang dengan alasan ada PR yang belum selesai.
Esoknya di sekolah, saat bertemu dengan Galang dan Ardi, Ernil hanya tersenyum lalu lewat gitu aja. Galang pun heran, apa sih? yang buat Ernil seneng gitu, ampe gak melirik ke dia. malah nunjukin kesenengannya. Ardi hanya tersenyum lalu mengajak Galang masuk kelas. begitu juga saat bertemu dengan Mimi dan Nata. mereka berdua pun heran. Ernil langsung duduk di samping Shalsa yang sedang ngobrol sama Angga.
"loe kenapa? senyum gitu" kata Angga penasaran
"eh, Shal, gue move on aja deh, ke Arai"
"loe yakin???"
"kok yakin? maksudnya?"
"Arai kan udah punya cewek," kata Angga
"yang bener???!!"
"gue juga baru tau dari Angga barusan,"
"beneran Ngga??"
"iya, kemaren gue jalan bareng ma dia"
"yah, gak jadi move on deh"
"sabar Nil,"
Ernil lalu duduk di bangkunya. raut mukanya agak kecut. Shalsa hanya memandangnya, ia ngerti Ernil lagi kacau. mungkin juga butuh waktu untuk menyendiri. kemudian Angga agak mendekat ke Shalsa,
"emang Ernil suka sama Arai ya?"
"paling, kirain bercanda, ternyata sampai ke hati"
"kasian deh Ernil,"
"gimana dong?"
"mana gue tau? ndapetin loe aja susah, apalagi yang pas dihati Ernil??"
"jangan kenceng-kenceng dong"
"eh, nanti malam jalan yuk"
"ihh, Ernil dulu gimana? masak gue seneng-seneng, Ernil sedih"
"iya juga sih,"
kata Angga sambil garuk-garuk. Shalsa kembali menatap Ernil. bel berbunyi nyaring memenuhi ruang kelas. Angga bergegas pergi,
"Shal, gue balik dulu ya?"
"ya udah,"
"bye. ntar gue kesini lagi,"
"ya, gue tunggu"
Shalsa lalu duduk di sebelah Ernil. tak lama kemudian Mimi masuk bersama Nata disusul Galang dengan Ardi. lalu duduk di bangku masing-masing. Ernil hanya diam tak menghiraukannya. sementara Shalsa menghela nafas panjang-panjang. pelajaran segera dimulai.
masi ada lagi low,
sabar ya
"duh, move on beneran nih?"
"bisa jadi. mungkin."
"halah, udah deh, lupain Galang."
"perlu pertimbangan yang mantap Shal,"
"ngomong aja loe masih suka, iya kan?"
"iya sih, jadi sulit move on-nya"
"terserah loe deh, sekarang gue gak bakal ikut campur"
"yah jangan gitu dong,"
"yeee, biasa aja kale."
kalau udah bercanda, gak bakal selesai. biasanya Shalsa dan Ernil langsung pegang hp kalau udah capek. namun kali ini tidak, Ernil memilih pulang dengan alasan ada PR yang belum selesai.
Esoknya di sekolah, saat bertemu dengan Galang dan Ardi, Ernil hanya tersenyum lalu lewat gitu aja. Galang pun heran, apa sih? yang buat Ernil seneng gitu, ampe gak melirik ke dia. malah nunjukin kesenengannya. Ardi hanya tersenyum lalu mengajak Galang masuk kelas. begitu juga saat bertemu dengan Mimi dan Nata. mereka berdua pun heran. Ernil langsung duduk di samping Shalsa yang sedang ngobrol sama Angga.
"loe kenapa? senyum gitu" kata Angga penasaran
"eh, Shal, gue move on aja deh, ke Arai"
"loe yakin???"
"kok yakin? maksudnya?"
"Arai kan udah punya cewek," kata Angga
"yang bener???!!"
"gue juga baru tau dari Angga barusan,"
"beneran Ngga??"
"iya, kemaren gue jalan bareng ma dia"
"yah, gak jadi move on deh"
"sabar Nil,"
Ernil lalu duduk di bangkunya. raut mukanya agak kecut. Shalsa hanya memandangnya, ia ngerti Ernil lagi kacau. mungkin juga butuh waktu untuk menyendiri. kemudian Angga agak mendekat ke Shalsa,
"emang Ernil suka sama Arai ya?"
"paling, kirain bercanda, ternyata sampai ke hati"
"kasian deh Ernil,"
"gimana dong?"
"mana gue tau? ndapetin loe aja susah, apalagi yang pas dihati Ernil??"
"jangan kenceng-kenceng dong"
"eh, nanti malam jalan yuk"
"ihh, Ernil dulu gimana? masak gue seneng-seneng, Ernil sedih"
"iya juga sih,"
kata Angga sambil garuk-garuk. Shalsa kembali menatap Ernil. bel berbunyi nyaring memenuhi ruang kelas. Angga bergegas pergi,
"Shal, gue balik dulu ya?"
"ya udah,"
"bye. ntar gue kesini lagi,"
"ya, gue tunggu"
Shalsa lalu duduk di sebelah Ernil. tak lama kemudian Mimi masuk bersama Nata disusul Galang dengan Ardi. lalu duduk di bangku masing-masing. Ernil hanya diam tak menghiraukannya. sementara Shalsa menghela nafas panjang-panjang. pelajaran segera dimulai.
masi ada lagi low,
sabar ya
Sabtu, 05 Oktober 2013
.........Disintegrasi lOve 5
Mimi berjalan di lorong sekolah hendak masuk kelas. sepertinya ia sedang menikmati musik di telinganya karena manggut - manggut gitu. tak disangka, ia bertemu Angga yang juga mau ke kelas. mereka pun berhenti,
"Abis nemuin Shalsa ya?"
"abis nyari kamu,"
"apa? ulang dong" kata Mimi sambil melepas earphonenya
"gue abis nyari loe,"
"nyari gue? ada apa emang?"
"gue mau peringatin loe, jangan sok belagu di depan cowok."
"maksudnya apa sih?"
"yah jangan sok aja, kalau gue jadi Galang, gue bakal nyesel dan merasa paling bodoh. tapi sayang, Galang udah kehilangan kesadarannya. dimatanya hanya loe,"
"kok loe gitu sih?"
"dasar cewek belagu," kata Angga sambil pergi
"apa sih maunya Angga? gak jelas,"
Mimi pun cepat-cepat masuk kelas. bel tak lama berbunyi.
Ernil menggoreskan bolpinnya di bukunya. banyak ia mengukir kata-kata. ia curahkan semua perasaannya. dengan begitu ia merasa lebih lega. atau dia curhat sama Shalsa yang selalu siap mendengarkan celotehannya. begitu juga dengan Shalsa. jika sudah begitu, Ernil akan pergi ke rumah Shalsa. ia merasa bete kalau harus berdiam diri di rumah tanpa teman.
"Shal, loe bete gak sih?"
"bete kenapa?"
"ya, apa kek? masak gue bete sendiri, temenin dong"
"aneh, yang ada gue itu seneng"
"seneng? kenapa emang? kasi tau dong"
"ternyata Angga beneran suka ma gue"
"tuh kan, makanya jangan negatif dulu mikirnya"
"iya deh, loe gimana?"
"masih mikirin Galang,"
"yaelah, loe pikirin dia juga gak bakal tau,"
"mana gue tau, orang inget terus"
"move on aja deh, masih banyak kok yang lain"
"gue coba deh, do'ain aja ya,"
"selalu gue do'ain,"
"makasih, loe baik deh"
"gue baik dari dulu kale,"
setelah itu, Ernil mengajak Shalsa pergi jalan-jalan. biasa cari angin, atau kalau nggak sambil beli apa gitu. biasa anak SMA, maklumlah masih jiwa-jiwa remaja kekanak-kanakan. masih sering nangis juga. saat sedang membeli jagung bakar, Ernil melihat seorang cowok juga sedang membeli jagung disebelahnya. sejenak ia diam,
"Nil, loe dulu nih jagungnya,"
"Shal, ni cowok keren juga,"
"mana sih?"
"itu samping loe, yang beli jagung juga"
"maksud loe Arai?"
"loe kenal ma dia Shal?"
"cuma sekedar tau aja, dia satu kelas ma Angga"
"owh, baru tau. kok gak pernah cerita?"
"orang gue juga baru bentar taunya"
"keren sih,"
"eh, loe move on ke dia aja"
"ih, sembarangan."
Shalsa hanya ketawa, sementara Ernil masih memandang Arai yang kemudian pergi setelah mendapat jagung bakarnya. Ernil tak melepas pandangannya sampai ia tak kelihatan.
bersambung,
masi lanjut ea,
"Abis nemuin Shalsa ya?"
"abis nyari kamu,"
"apa? ulang dong" kata Mimi sambil melepas earphonenya
"gue abis nyari loe,"
"nyari gue? ada apa emang?"
"gue mau peringatin loe, jangan sok belagu di depan cowok."
"maksudnya apa sih?"
"yah jangan sok aja, kalau gue jadi Galang, gue bakal nyesel dan merasa paling bodoh. tapi sayang, Galang udah kehilangan kesadarannya. dimatanya hanya loe,"
"kok loe gitu sih?"
"dasar cewek belagu," kata Angga sambil pergi
"apa sih maunya Angga? gak jelas,"
Mimi pun cepat-cepat masuk kelas. bel tak lama berbunyi.
Ernil menggoreskan bolpinnya di bukunya. banyak ia mengukir kata-kata. ia curahkan semua perasaannya. dengan begitu ia merasa lebih lega. atau dia curhat sama Shalsa yang selalu siap mendengarkan celotehannya. begitu juga dengan Shalsa. jika sudah begitu, Ernil akan pergi ke rumah Shalsa. ia merasa bete kalau harus berdiam diri di rumah tanpa teman.
"Shal, loe bete gak sih?"
"bete kenapa?"
"ya, apa kek? masak gue bete sendiri, temenin dong"
"aneh, yang ada gue itu seneng"
"seneng? kenapa emang? kasi tau dong"
"ternyata Angga beneran suka ma gue"
"tuh kan, makanya jangan negatif dulu mikirnya"
"iya deh, loe gimana?"
"masih mikirin Galang,"
"yaelah, loe pikirin dia juga gak bakal tau,"
"mana gue tau, orang inget terus"
"move on aja deh, masih banyak kok yang lain"
"gue coba deh, do'ain aja ya,"
"selalu gue do'ain,"
"makasih, loe baik deh"
"gue baik dari dulu kale,"
setelah itu, Ernil mengajak Shalsa pergi jalan-jalan. biasa cari angin, atau kalau nggak sambil beli apa gitu. biasa anak SMA, maklumlah masih jiwa-jiwa remaja kekanak-kanakan. masih sering nangis juga. saat sedang membeli jagung bakar, Ernil melihat seorang cowok juga sedang membeli jagung disebelahnya. sejenak ia diam,
"Nil, loe dulu nih jagungnya,"
"Shal, ni cowok keren juga,"
"mana sih?"
"itu samping loe, yang beli jagung juga"
"maksud loe Arai?"
"loe kenal ma dia Shal?"
"cuma sekedar tau aja, dia satu kelas ma Angga"
"owh, baru tau. kok gak pernah cerita?"
"orang gue juga baru bentar taunya"
"keren sih,"
"eh, loe move on ke dia aja"
"ih, sembarangan."
Shalsa hanya ketawa, sementara Ernil masih memandang Arai yang kemudian pergi setelah mendapat jagung bakarnya. Ernil tak melepas pandangannya sampai ia tak kelihatan.
bersambung,
masi lanjut ea,
Kamis, 03 Oktober 2013
...........Disintegrasi lOve 4
Akhirnya Angga sampai di sebuah tempat yaitu halaman belakang sekolah. Shalsa lalu berhenti, Angga menoleh,
"loe tadi diapain sama Galang?"
"nggak diapa-apain kok, loe kenapa sih sewot banget?"
"mana ada sih? cowok naksir cewek yang maw diajak ngomong langsung diserobot cowok lain nggak cemburu?"
"iya gue ngerti, tapi nggak usah berlebihan gitu dong"
"Shal, itu berati gue beneran sayang sama loe. gue perhatian sama loe"
"oke oke, gue minta maaf. sekarang loe mau ngomong apa?"
Angga langsung mendekat dan memegang kedua tangan Shalsa. dan Shalsa paham akan hal itu.
Esoknya saat baru saja Ernil masuk dan duduk, Galang tiba-tiba duduk disampingnya. Ernil pun kaget, kenapa Galang duduk disampingnya. namun Galang hanya diam. karena penasaran, Ernil pun angkat bicara.
"ngapain duduk sini?"
"pengen aja. nggak boleh?"
"itu terserah aja. kalau nyaman, kenapa enggak?"
"loe marah sama gue?"
"soal apa?"
"sebenernya gue tu, gue tu, ......."
"apa? ngomong yang jelas dong"
"gue tu cuma pengen kita temenan aja,"
"jadi gue nggak boleh suka sama loe?"
"bukan gitu, maksudnya....."
"ya gue ngerti. lagian gue juga cuma suka, nggak ngarep balasan lebih dari loe. tapi harusnya loe juga pikirin dong perasaan gue,"
"ya gue tau, gue juga........"
"loe juga suka sama Mimi, dan gue cuma ngefans sama loe yang terlalu ngarep. ok, mulai saat ini, gue gak bakal ngarep sama loe. makasih udah jadi temen gue" kata Ernil sambil pergi.
Galang hanya duduk memandang kepergian Ernil. dan tak berapa lama, Angga masuk bersama Shalsa.
"Ngga makasih ya, udah ngertiin perasaan aku."
"apa yang nggak sih buat kamu?"
"halah. eh, Ngga, aku keluar dulu ya? mau nemuin Ernil dulu. kasian dia, udah cintanya bertepuk sebelah tangan, ditambah kehilangan temen baiknya"
"semoga aja Ernil sabar ya?"
"ya udah, aku keluar dulu ya?"
Shalsa lalu keluar dan Angga mendekati Galang,
"ngapain loe disini?"
"bukan urusan loe,"
"salah loe juga kan, nembak cewek yang jelas-jelas sahabat Ernil sendiri, cewek yang suka sama loe. sekarang loe mau ngapa?"
"terserah gue dong, hidup-hidup gue"
"keputusan Ernil bagus ya? ternyata loe cuma mikir hidup loe sendiri. pantes aja kalau dia sampai sakit hati."
"mending loe pergi dari sini,"
"nggak loe suruh gue juga bakal pergi. ini bukan kelas gue"
Angga pun pergi. Galang masih jengkel atas perlakuan tadi, nggak terima.
Shalsa mendekati Ernil yang sedang duduk di depan kantin. ia memandang ke arah lapangan. Shalsa duduk di sebelahnya dan menggapai pundaknya,
"sabar Nil, move on aja lah"
"nggak bisa Shal, udah gue coba. tetep aja gagal"
"trus mau gimana? loe jangan nyakitin perasaan loe sendiri"
"gue nggak tau. gue bingung"
Shalsa tidak bisa berbuat apa-apa, ia kembali mengelus-elus pundak Ernil yang kelihatan sedih.
cerita masih bersambung,
"loe tadi diapain sama Galang?"
"nggak diapa-apain kok, loe kenapa sih sewot banget?"
"mana ada sih? cowok naksir cewek yang maw diajak ngomong langsung diserobot cowok lain nggak cemburu?"
"iya gue ngerti, tapi nggak usah berlebihan gitu dong"
"Shal, itu berati gue beneran sayang sama loe. gue perhatian sama loe"
"oke oke, gue minta maaf. sekarang loe mau ngomong apa?"
Angga langsung mendekat dan memegang kedua tangan Shalsa. dan Shalsa paham akan hal itu.
Esoknya saat baru saja Ernil masuk dan duduk, Galang tiba-tiba duduk disampingnya. Ernil pun kaget, kenapa Galang duduk disampingnya. namun Galang hanya diam. karena penasaran, Ernil pun angkat bicara.
"ngapain duduk sini?"
"pengen aja. nggak boleh?"
"itu terserah aja. kalau nyaman, kenapa enggak?"
"loe marah sama gue?"
"soal apa?"
"sebenernya gue tu, gue tu, ......."
"apa? ngomong yang jelas dong"
"gue tu cuma pengen kita temenan aja,"
"jadi gue nggak boleh suka sama loe?"
"bukan gitu, maksudnya....."
"ya gue ngerti. lagian gue juga cuma suka, nggak ngarep balasan lebih dari loe. tapi harusnya loe juga pikirin dong perasaan gue,"
"ya gue tau, gue juga........"
"loe juga suka sama Mimi, dan gue cuma ngefans sama loe yang terlalu ngarep. ok, mulai saat ini, gue gak bakal ngarep sama loe. makasih udah jadi temen gue" kata Ernil sambil pergi.
Galang hanya duduk memandang kepergian Ernil. dan tak berapa lama, Angga masuk bersama Shalsa.
"Ngga makasih ya, udah ngertiin perasaan aku."
"apa yang nggak sih buat kamu?"
"halah. eh, Ngga, aku keluar dulu ya? mau nemuin Ernil dulu. kasian dia, udah cintanya bertepuk sebelah tangan, ditambah kehilangan temen baiknya"
"semoga aja Ernil sabar ya?"
"ya udah, aku keluar dulu ya?"
Shalsa lalu keluar dan Angga mendekati Galang,
"ngapain loe disini?"
"bukan urusan loe,"
"salah loe juga kan, nembak cewek yang jelas-jelas sahabat Ernil sendiri, cewek yang suka sama loe. sekarang loe mau ngapa?"
"terserah gue dong, hidup-hidup gue"
"keputusan Ernil bagus ya? ternyata loe cuma mikir hidup loe sendiri. pantes aja kalau dia sampai sakit hati."
"mending loe pergi dari sini,"
"nggak loe suruh gue juga bakal pergi. ini bukan kelas gue"
Angga pun pergi. Galang masih jengkel atas perlakuan tadi, nggak terima.
Shalsa mendekati Ernil yang sedang duduk di depan kantin. ia memandang ke arah lapangan. Shalsa duduk di sebelahnya dan menggapai pundaknya,
"sabar Nil, move on aja lah"
"nggak bisa Shal, udah gue coba. tetep aja gagal"
"trus mau gimana? loe jangan nyakitin perasaan loe sendiri"
"gue nggak tau. gue bingung"
Shalsa tidak bisa berbuat apa-apa, ia kembali mengelus-elus pundak Ernil yang kelihatan sedih.
cerita masih bersambung,
Langganan:
Postingan (Atom)