Sabtu, 05 Oktober 2013

.........Disintegrasi lOve 5

       Mimi berjalan di lorong sekolah hendak masuk kelas. sepertinya ia sedang menikmati musik di telinganya karena manggut - manggut gitu. tak disangka, ia bertemu Angga yang juga mau ke kelas. mereka pun berhenti,
   "Abis nemuin Shalsa ya?"
   "abis nyari kamu,"
   "apa? ulang dong" kata Mimi sambil melepas earphonenya
   "gue abis nyari loe,"
   "nyari gue? ada apa emang?"
   "gue mau peringatin loe, jangan sok belagu di depan cowok."
   "maksudnya apa sih?"
   "yah jangan sok aja, kalau gue jadi Galang, gue bakal nyesel dan merasa paling bodoh. tapi sayang, Galang udah kehilangan kesadarannya. dimatanya hanya loe,"
   "kok loe gitu sih?"
   "dasar cewek belagu," kata Angga sambil pergi
   "apa sih maunya Angga? gak jelas,"
Mimi pun cepat-cepat masuk kelas. bel tak lama berbunyi.
       Ernil menggoreskan bolpinnya di bukunya. banyak ia mengukir kata-kata. ia curahkan semua perasaannya. dengan begitu ia merasa lebih lega. atau dia curhat sama Shalsa yang selalu siap mendengarkan celotehannya. begitu juga dengan Shalsa. jika sudah begitu, Ernil akan pergi ke rumah Shalsa. ia merasa bete kalau harus berdiam diri di rumah tanpa teman.
   "Shal, loe bete gak sih?"
   "bete kenapa?"
   "ya, apa kek? masak gue bete sendiri, temenin dong"
   "aneh, yang ada gue itu seneng"
   "seneng? kenapa emang? kasi tau dong"
   "ternyata Angga beneran suka ma gue"
   "tuh kan, makanya jangan negatif dulu mikirnya"
   "iya deh, loe gimana?"
   "masih mikirin Galang,"
   "yaelah, loe pikirin dia juga gak bakal tau,"
   "mana gue tau, orang inget terus"
   "move on aja deh, masih banyak kok yang lain"
   "gue coba deh, do'ain aja ya,"
   "selalu gue do'ain,"
   "makasih, loe baik deh"
   "gue baik dari dulu kale,"
setelah itu, Ernil mengajak Shalsa pergi jalan-jalan. biasa cari angin, atau kalau nggak sambil beli apa gitu. biasa anak SMA, maklumlah masih jiwa-jiwa remaja kekanak-kanakan. masih sering nangis juga. saat sedang membeli jagung bakar, Ernil melihat seorang cowok juga sedang membeli jagung disebelahnya. sejenak ia diam,
   "Nil, loe dulu nih jagungnya,"
   "Shal, ni cowok keren juga,"
   "mana sih?"
   "itu samping loe, yang beli jagung juga"
   "maksud loe Arai?"
   "loe kenal ma dia Shal?"
   "cuma sekedar tau aja, dia satu kelas ma Angga"
   "owh, baru tau. kok gak pernah cerita?"
   "orang gue juga baru bentar taunya"
   "keren sih,"
   "eh, loe move on ke dia aja"
   "ih, sembarangan."
Shalsa hanya ketawa, sementara Ernil masih memandang Arai yang kemudian pergi setelah mendapat jagung bakarnya. Ernil tak melepas pandangannya sampai ia tak kelihatan.


bersambung,
masi lanjut ea,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar